Langsung ke konten utama

Bertahan Tak Semudah Menyerah

bertahan
Udara dingin di langit cimahi berhembus ke dalam rumah yang dihuni oleh tiga orang. Seorang lelaki yang memasrahkan hidupnya kepada takdir Allah, seorang lagi yang kepalanya penuh dengan ide bisnis dan cara memperjuangkan organisasinya, dan terakhir adalah seorang lelaki yang begitu gundah hatinya. Kegundahannya tersimpan begitu rapih dalam dada, tak seorang pun yang menyadari kegundahannya. Berbeda dengan biasanya, kegundahan muncul bukan karena kegalauan atau karena putus cinta. Tetapi datang dari ketakukatannya terhadap diri sendiri. Berbagai teori tentang kepribadian ganda begitu populer di dunia ini. Lelaki itu mengenalnya dengan sebutan Munafik. Ia begitu khawatir.. Khawatir dirinya akan kembali kepada kemunafikan.

Saat berkumpul bersama orang-orang baik, begitu mudah ia berbuat baik. Tersenyum pada setiap orang, mengatakan hal-hal baik pada setiap orang, berusaha menghormati orang lain, bahkan bersikap seolah "aku adalah orang yang bersahabat dengan diri sendiri". Pada kenyataannya, masa lalu membantah semua perilaku itu. Masa lalu berkata bahwa "Kau berbohong! bahkan pada dirimu sendiri!". Sehingga orang lain mengira dirinya baik, padahal ia menyalahi diri sendiri.

Suara itu terus menghantui pikiran sang lelaki. Walau pun sedang berada dalam kondisi yang positif, ia khawatir dirinya akan kembali terjerumus. Kegelapan itu begitu sempit dan menyesakan dada. Tak kuasa hidup di dalam kondisi itu, walau hanya sebatas membayangkannya. 

Pesawat besar melintas di atas langit rumah ketiga orang itu. Waktu terus bergulir, dan kematian semakin dekat kepada setiap orang. Tapi kebenyakan dari mereka lebih memilih untuk melupakannya. Dan menyibukan diri dalam kesibukan dunia yang sia-sia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajah Ceria Hati Bahagia

Bagaimana rasanya ketika Anda melihat seseorang tersenyum lebar saat melihat Anda?? Senang bukan? susana hati itu menular. Coba kita perhatikan, saat seseorang sedih ia cenderung menunjukan ekspresi wajah yang tidak nyaman. Ketika orang tersebut berkata-kata, ia cenderung mengucapkan hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti keluhan, ketidakpuasan, keburukan, sampai mengumpat hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Kita akan ikut pusing berada di dekat orang seperti ini apalagi sampai harus mendengarkan keluhan-keluhannya yang banyak dan panjang. Perhatikan, suasana hati itu benar-benar menular. Saat seseorang senang pun sama. Wajahnya cenderung berseri-seri dan begitu ceria. Kita pasti ikut senang saat melihat wajahnya yang begitu ceria itu, kata-kata yang keluar dari mulutnya penuh dengan rasa syukur bahkan bisa jadi bersifat humoris karena berasal dari hati yang sedang senang. Kita betah dan ikut senang saat bersama dengan orang seperti ini. Itulah yang saya maksud, "Keluh kesa

Dunia Lebih Hina Dari Pada Bangkai Anak Kambing

Banyak orang yang mengejar kenikmatan dunia berupa harta, kekayaan, wanita, tahta, sampai kuota di zaman sekarang ini. Persaingan terjadi dimana-mana, sampai banyak sebagian orang yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan kesenangan dunia. Seorang muslim tahu bahwa di dalam al-Quran (kitab suci mereka sendiri), Allah swt selalu mengingatkan hambanya. Sesungguhnya kenikmatan dunia ini hanyalah kenikmatan yang palsu (menipu). Bagaimana jadinya jika saat ini, datang kepada kita seorang penjual emas. Penjual emas itu mengatakan kepada kita dengan suara yang jelas, "Beli lah emas Palsu ini dariku". Tak peduli kita punya uang atau pun tidak, kita pastilah tidak akan mau membeli emas palsu yang ditawarkan penjual itu. Kenapa? alasannya hanya satu. Karena itu Palsu . Lalu kenapa? ketika Allah yang menciptakan kita dari saripati tanah dan yang telah menciptakan bumi seisinya serta menciptakan langit mengatakan "Sesungguhnya kenikmatan dunia ini hanyalah kenikmatan yang p

Rindu Menggebu Kalbu

Kapan rasa rindu ini berakhir? Kunanti pertemuan yang indah itu Bertahun-tahun ku menanti Sebuah harapan yang membuat kita bersatu O Tuhan, Pantaskan aku untuk menikah Dengan wanita sholehah yang penuh cinta Di usia muda ini, kumohon Kau kabulkan Boleh kan? Aku hidup sederhana dengan harta dan cinta yang berlimpah Sehingga mudah bagiku mengucap rasa Syukur dan terhindar dari kufur karena Kau, Maha Pengabul.