Rabu, 29 Maret 2017. Umurku saat ini sudah menginjak usia muda. kumis dan jenggot yang terus-menerus menawarkan dirinya untuk dicukur setiap hari jum'at menjadi saksi bisu, bahwa masa kecilku sudah tertinggal di belakang. Waktu yang tak mungkin kita alami kembali. Kursi coklat berlapis busa yang lembut, dengan senderan yang nyaman di sebuah ruangan komputer, suasana hening dan desingan suara CPU. Berbagai pertanyaan tentang kehidupan mulai bermunculan di dalam kepalaku. "Apa arti nya hidup ini?" "Saat semua yang kulakukan ternyata sia sia?".
Begitu banyak rasa sepi dan pengap yang hinggap di dalam dada. Beberapa orang sadar bahwa tidak semua wajah yang tersenyum belum tentu menandakan hati yang bahagia. Dunia saat ini dipenuhi oleh manusia bertopeng. Orang-orang berjalan di muka bumi ini tanpa jiwa. Masa muda mereka yang berkilauan seperti emas direnggut oleh kegelapan zaman. Setiap orang mengalami kegagalan dalam berpikir tentang kebaikan. Orang yang sebenarnya baik dianggap aneh dan terasingkan, sementara mereka yang bodoh dan mengikuti hawa nafsunya dipuja-puja, laksana manusia sempurna yang berjalan di muka bumi ini. Hanya sedikit sekali yang selamat.
Siapa saja yang menerima takdir kehidupan di zaman ini. Persiapkan lah diri kalian, kepintaran dan kekuatanmu saja tidak akan sanggup membuatmu bertahan. Musuh yang kita hadapi bukanlah musuh yang baru terlahir ke dunia ini. Ia sudah hidup jutaan, milyaran, bahkan bisa jadi trilyunan tahun sebelum kita. Ia dan kaumnya sudah menempati bumi sebelum Adam dan Hawa. Mereka begitu kuat, cerdas, berpengalaman, dan berumur panjang sampai hari akhir yang telah dijanjikan tiba. Bahkan mereka mengerti bagaimana cara kerja hati manusia. Kegalauan dan kesedihan, cinta terhadap dunia, keinginan untuk berbuat dosa, mudah sekali mereka tanamkan dalam hati manusia.
Wahai manusia yang sedang tenggelam dalam keburukan dirinya sendiri. Bangkitlah! gunakan tangan dan kakimu! gunakan pikiranmu! keluarkan hatimu dari kubangan dosa yang setan sediakan untukmu. Sesungguhnya hati ini mempunyai pemiliknya. Saat kita kembali nanti, jangan biarkan sang pemilik hati kecewa dan murka karena melihat kotornya hati ini.
Pukul 08.19 Pagi, sinar matahari mulai terlihat dari balik jendela ruangan komputer. Setiap hari selalu seperti ini, aku berpikir seperti seorang yang sangat asing di muka bumi ini. Seseorang pernah berkata, "Tidaklah rugi, ketika semua orang menganggapku aneh, diri ini terasingkan dari kehidupan dunia, tetapi di saat yang sama Allah berada di dekatku. Sungguh, tidaklah rugi sama sekali." Semoga kita tetap bersamanya sampai kapan pun.
Begitu banyak rasa sepi dan pengap yang hinggap di dalam dada. Beberapa orang sadar bahwa tidak semua wajah yang tersenyum belum tentu menandakan hati yang bahagia. Dunia saat ini dipenuhi oleh manusia bertopeng. Orang-orang berjalan di muka bumi ini tanpa jiwa. Masa muda mereka yang berkilauan seperti emas direnggut oleh kegelapan zaman. Setiap orang mengalami kegagalan dalam berpikir tentang kebaikan. Orang yang sebenarnya baik dianggap aneh dan terasingkan, sementara mereka yang bodoh dan mengikuti hawa nafsunya dipuja-puja, laksana manusia sempurna yang berjalan di muka bumi ini. Hanya sedikit sekali yang selamat.
Siapa saja yang menerima takdir kehidupan di zaman ini. Persiapkan lah diri kalian, kepintaran dan kekuatanmu saja tidak akan sanggup membuatmu bertahan. Musuh yang kita hadapi bukanlah musuh yang baru terlahir ke dunia ini. Ia sudah hidup jutaan, milyaran, bahkan bisa jadi trilyunan tahun sebelum kita. Ia dan kaumnya sudah menempati bumi sebelum Adam dan Hawa. Mereka begitu kuat, cerdas, berpengalaman, dan berumur panjang sampai hari akhir yang telah dijanjikan tiba. Bahkan mereka mengerti bagaimana cara kerja hati manusia. Kegalauan dan kesedihan, cinta terhadap dunia, keinginan untuk berbuat dosa, mudah sekali mereka tanamkan dalam hati manusia.
Wahai manusia yang sedang tenggelam dalam keburukan dirinya sendiri. Bangkitlah! gunakan tangan dan kakimu! gunakan pikiranmu! keluarkan hatimu dari kubangan dosa yang setan sediakan untukmu. Sesungguhnya hati ini mempunyai pemiliknya. Saat kita kembali nanti, jangan biarkan sang pemilik hati kecewa dan murka karena melihat kotornya hati ini.
Pukul 08.19 Pagi, sinar matahari mulai terlihat dari balik jendela ruangan komputer. Setiap hari selalu seperti ini, aku berpikir seperti seorang yang sangat asing di muka bumi ini. Seseorang pernah berkata, "Tidaklah rugi, ketika semua orang menganggapku aneh, diri ini terasingkan dari kehidupan dunia, tetapi di saat yang sama Allah berada di dekatku. Sungguh, tidaklah rugi sama sekali." Semoga kita tetap bersamanya sampai kapan pun.
Komentar
Posting Komentar