Langsung ke konten utama

Rindu Menggebu Kalbu

menggebu kalbu

Kapan rasa rindu ini berakhir?
Kunanti pertemuan yang indah itu
Bertahun-tahun ku menanti
Sebuah harapan yang membuat kita bersatu

O Tuhan,
Pantaskan aku untuk menikah
Dengan wanita sholehah yang penuh cinta
Di usia muda ini, kumohon Kau kabulkan

Boleh kan?
Aku hidup sederhana
dengan harta dan cinta
yang berlimpah

Sehingga mudah bagiku
mengucap rasa Syukur
dan terhindar dari kufur
karena Kau, Maha Pengabul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajah Ceria Hati Bahagia

Bagaimana rasanya ketika Anda melihat seseorang tersenyum lebar saat melihat Anda?? Senang bukan? susana hati itu menular. Coba kita perhatikan, saat seseorang sedih ia cenderung menunjukan ekspresi wajah yang tidak nyaman. Ketika orang tersebut berkata-kata, ia cenderung mengucapkan hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti keluhan, ketidakpuasan, keburukan, sampai mengumpat hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Kita akan ikut pusing berada di dekat orang seperti ini apalagi sampai harus mendengarkan keluhan-keluhannya yang banyak dan panjang. Perhatikan, suasana hati itu benar-benar menular. Saat seseorang senang pun sama. Wajahnya cenderung berseri-seri dan begitu ceria. Kita pasti ikut senang saat melihat wajahnya yang begitu ceria itu, kata-kata yang keluar dari mulutnya penuh dengan rasa syukur bahkan bisa jadi bersifat humoris karena berasal dari hati yang sedang senang. Kita betah dan ikut senang saat bersama dengan orang seperti ini. Itulah yang saya maksud, "Keluh kesa

Dunia Lebih Hina Dari Pada Bangkai Anak Kambing

Banyak orang yang mengejar kenikmatan dunia berupa harta, kekayaan, wanita, tahta, sampai kuota di zaman sekarang ini. Persaingan terjadi dimana-mana, sampai banyak sebagian orang yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan kesenangan dunia. Seorang muslim tahu bahwa di dalam al-Quran (kitab suci mereka sendiri), Allah swt selalu mengingatkan hambanya. Sesungguhnya kenikmatan dunia ini hanyalah kenikmatan yang palsu (menipu). Bagaimana jadinya jika saat ini, datang kepada kita seorang penjual emas. Penjual emas itu mengatakan kepada kita dengan suara yang jelas, "Beli lah emas Palsu ini dariku". Tak peduli kita punya uang atau pun tidak, kita pastilah tidak akan mau membeli emas palsu yang ditawarkan penjual itu. Kenapa? alasannya hanya satu. Karena itu Palsu . Lalu kenapa? ketika Allah yang menciptakan kita dari saripati tanah dan yang telah menciptakan bumi seisinya serta menciptakan langit mengatakan "Sesungguhnya kenikmatan dunia ini hanyalah kenikmatan yang p