Langsung ke konten utama

Dunia Lebih Hina Dari Pada Bangkai Anak Kambing

http://www.radiorodja.com/wp-content/uploads/download-tabligh-akbar-dunia-lebih-jelek-daripada-bangkai-kambing-cikarang-2016-ustadz-yazid-abdul-qadir-jawas.jpgBanyak orang yang mengejar kenikmatan dunia berupa harta, kekayaan, wanita, tahta, sampai kuota di zaman sekarang ini. Persaingan terjadi dimana-mana, sampai banyak sebagian orang yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan kesenangan dunia. Seorang muslim tahu bahwa di dalam al-Quran (kitab suci mereka sendiri), Allah swt selalu mengingatkan hambanya. Sesungguhnya kenikmatan dunia ini hanyalah kenikmatan yang palsu (menipu).

Bagaimana jadinya jika saat ini, datang kepada kita seorang penjual emas. Penjual emas itu mengatakan kepada kita dengan suara yang jelas, "Beli lah emas Palsu ini dariku". Tak peduli kita punya uang atau pun tidak, kita pastilah tidak akan mau membeli emas palsu yang ditawarkan penjual itu. Kenapa? alasannya hanya satu. Karena itu Palsu.

Lalu kenapa? ketika Allah yang menciptakan kita dari saripati tanah dan yang telah menciptakan bumi seisinya serta menciptakan langit mengatakan "Sesungguhnya kenikmatan dunia ini hanyalah kenikmatan yang palsu (menipu)", manusia justru malah mengejar-ngejar kenikmatan palsu itu? seolah hanya harta dan wanita lah yang bisa memberi mereka kesenangan, padahal mereka tahu bahwa itu palsu?? Seorang ulama yang beriman berkata melalui kedua telinga-ku, "Sadarlah saudaraku! Akhirat nanti lebih baik bagi mereka yang beriman."

Suatu ketika, Rasulullah pernah berjalan-jalan ke pasar sementara orang-orang yang ada di sana mengerumuni beliau. Ketika itu, Rasulullah saw melihat ada bangkai anak kambing yang telinganya putus. Beliau pun mengambil bangkai anak kambing itu dan telinganya yang putus. Kemudian berkata, "Siapakah diantara kalian yang lebih menginginkan bangkai anak kambing ini dari pada uang??" Orang-orang di sana menjawab, "kami tidak suka bangkai itu, apa yang bisa kami perbuat dengan bangkai seperti itu?". Lalu Rasulullah bertanya lagi, "Apakah kalian mau memilikinya??". Mereka pun menjawab, "Demi Allah, seandainya anak kambing itu hidup, kami tetap tidak ingin memilikinya karena telinganya putus. Apalagi kalau kambing itu sudah menjadi bangkai." Rasulullah kemudian berkata, "Demi Allah, sesungguhnya menurut Allah, dunia ini lebih rendah nilainya dari bangkai anak kambing yang telinganya terputus ini." (HR Muslim)

"Zuhudlah kalian kepada dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah terhadap apa yang dimiiki orang lain, maka orang-orang akan menyukaimu."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajah Ceria Hati Bahagia

Bagaimana rasanya ketika Anda melihat seseorang tersenyum lebar saat melihat Anda?? Senang bukan? susana hati itu menular. Coba kita perhatikan, saat seseorang sedih ia cenderung menunjukan ekspresi wajah yang tidak nyaman. Ketika orang tersebut berkata-kata, ia cenderung mengucapkan hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti keluhan, ketidakpuasan, keburukan, sampai mengumpat hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Kita akan ikut pusing berada di dekat orang seperti ini apalagi sampai harus mendengarkan keluhan-keluhannya yang banyak dan panjang. Perhatikan, suasana hati itu benar-benar menular. Saat seseorang senang pun sama. Wajahnya cenderung berseri-seri dan begitu ceria. Kita pasti ikut senang saat melihat wajahnya yang begitu ceria itu, kata-kata yang keluar dari mulutnya penuh dengan rasa syukur bahkan bisa jadi bersifat humoris karena berasal dari hati yang sedang senang. Kita betah dan ikut senang saat bersama dengan orang seperti ini. Itulah yang saya maksud, "Keluh kesa

Rindu Menggebu Kalbu

Kapan rasa rindu ini berakhir? Kunanti pertemuan yang indah itu Bertahun-tahun ku menanti Sebuah harapan yang membuat kita bersatu O Tuhan, Pantaskan aku untuk menikah Dengan wanita sholehah yang penuh cinta Di usia muda ini, kumohon Kau kabulkan Boleh kan? Aku hidup sederhana dengan harta dan cinta yang berlimpah Sehingga mudah bagiku mengucap rasa Syukur dan terhindar dari kufur karena Kau, Maha Pengabul.